KONSISTENSI APARATUR

Sebelumnya kita patut berterima kasih terhadap para aparat-aparat berwajib yang selama ini telah memberikan kita keamanan kepada kita dalam beraktivitas.
Karena hal ini sudah merupakan tugas mereka dalam melayani masyarakat.
Mereka juga ada karena adanya kita sebagai masyarakat, mereka dapat gaji dan tunjangan yang berasal dari APBD daerah masing masing yang kebanyakan juga berasal dari pajak pajak yang kita bayar selama ini.
Dengan begitu memang patut mereka menyandang prinsip " loyalitas terhadap negara dan melayani terhadap masyarakat". Selain itu, pelayanan mereka terhadap masyarakat juga telah meningkat dari sgala struktur.


Namun, semua itu pasti juga masih ada kekurangan. Disini saya juga akan sedikit berkomentar dan memberikan kritik kepada sebagian oknum aparat yang NAKAL. Namanya juga manusia, pasti dari sekian orang mempunyai sifat yang baik dan buruk.

disini yang saya inginkan hanya komitmen dari aparat yang sepatutnya menjalankan peraturan yang ada, bukan hanya sebagai dokumen yang hanya menjadi formalitas hukum.
Contohnya pada peraturan "ank dibawah 17thn dilarang berkendaraan".Disini saya sangat bangga kepada aparat yang telah membuat peraturan tersebut. karena dilihat dari segi negatifnya memang lebih besar dari manfaatnya dari masalah tersebut. Namun yang saya kecewakan disini adalah penerapannya yang memang kurang dari masyarakat atau memang dari oknum aparat tertentu.
Terkadang ada yang "bapaknya polisi" membolehkan anaknya berkendaraan dibawah umur 17thn. pakah ini bentuk contoh dari aparat ?
terkadang juga apabila sang anak tertangkap oleh aparat lain, sang ayah dengan gagah beraninya mengurus masalah tersebut dengan cara yang mulus tanpa hambatan. sedangkan masyarakt biasa, pakah bisa begitu ?
apakah apabila yang bersalah merupakan aparat pemerintah mendapat perlakuan khusus di depan hukum ? apakah untuk mendapatkan hal seperti itu semua masyakat harus menjadi aparat hukum ?

Itulah yang membuat adanya pertanyaan, APAKAH HUKUM DI INDONESIA SUDAH DITERAPKAN DENGAN SE ADIL ADILNYA ? jawabannya tentu jauh sekali dari YA.
hal ini lah yang membuat kita mendapatkan cap TEMPAT TERSUBUR DALAM PERKEMBANGAN IDEOLOGI KOLUSI,KORUPSI dan NEPOTISME.....